Perusakan Baliho Yoyok-Joss di Semarang Makin Masif: Masyarakat Kritisi Aksi Vandalisme APK dalam Pilkada



Maraknya perusakan alat peraga kampanye (APK) pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss), menuai reaksi keras dari masyarakat.

Banyak yang menilai bahwa tindakan vandalisme terhadap baliho dan spanduk paslon nomor urut 2 ini mencederai nilai-nilai demokrasi dan menciptakan suasana kurang kondusif di tengah Pilkada Semarang 2024.

Warga Semarang Selatan, Ahmad Nuryanto (39), mengungkapkan keresahannya terkait aksi-aksi tidak terpuji ini.

Ia menyayangkan coretan-coretan tak pantas yang menghiasi baliho paslon Yoyok-Joss, seperti gambar yang tidak senonoh.

Menurutnya, perusakan baliho yang hanya memiliki tujuan untuk menampilkan pesan kandidat adalah tindakan yang tidak mendidik.

"Namanya proses demokrasi ada pemasangan-pemasangan baliho paslon itu wajar. Toh hanya sebentar dan tidak bertahan lama, kenapa kok ada perusakan dan coret-coret," kata Ahmad, Kamis (31/10/2024).

Ia menambahkan bahwa aksi vandalisme ini tidak hanya merugikan, tetapi juga merusak integritas demokrasi dan bisa memprovokasi pihak lain untuk ikut melakukan tindakan serupa.

Bahkan, Ahmad menduga ada operasi lain yang dilakukan oleh oknum untuk menjatuhkan nama Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS yang sedang berkontestasi dalam pemilihan kepala daerah serentak 2024 ini.

"Saya kok bertanya-tanya, ini mungkin ada kepentingan lain. Apakah murni soal PSIS atau menjegal Pak Yoyok yang maju calon Wali Kota Semarang," katanya.

Kekhawatiran atas tindakan perusakan ini juga disuarakan oleh Fajar Saka, dari Masyarakat Peduli Pemilu dan Demokrasi.

Ia menekankan bahwa kampanye seharusnya dijalankan dengan sikap bermartabat, mengutamakan etika, dan mempromosikan kebaikan kandidat masing-masing tanpa menyerang lawan politik.

"Peserta Pemilu kami harapkan untuk mengedepankan proses Pilkada bermartabat, menonjolkan kebaikan masing-masing, tidak menyerang keburukan lawan politik. Karena kalau ditangkap publik, itu tidak pas, bisa menjadi provokasi masyarakat," katanya.

Jika ada pelanggaran-pelanggaran yang terus terjadi, itu akan menjadi penilaian oleh masyarakat yang kritis.

"Kadang-kadang hujatan yang sepertinya tidak terkait dengan Pilkada ternyata di belakang layar hubungannya ada Pilkada juga. Itu harus cermat dan publik bisa menilai semacam PSIS, itu murni urusan bola atau ada yang urusan Pilkada yang dibingkai isu sepak bola," katanya.

Di sisi lain, Tim Pemenangan Yoyok-Joss juga turut mengecam tindakan perusakan ini.

Anggota Tim Pemenangan dari Partai Demokrat, Danur Rispriyanto, menyatakan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk ketidakhormatan terhadap demokrasi.

Danur mengingatkan bahwa Pilkada adalah ajang untuk memilih pemimpin terbaik, dan semua pihak seharusnya saling menghargai.

"Jangan menodai marwah dan prinsip demokrasi yang sedang berjalan. Dalam hal ini Pilwalkot Semarang dengan aksi-aksi perusakan baliho maupun vandalisme. Kami harapkan semua pihak bisa saling menghormati satu sama lain," kata Danur.

Sumber: https://sport.suaramerdeka.com/news/97613853638/perusakan-baliho-yoyok-joss-di-semarang-makin-masif-masyarakat-kritisi-aksi-vandalisme-apk-dalam-pilkada?page=2